LIVE
3,605 sedang menonton

Iran Serang Pangkalan AS di Qatar, Trump Sebut Lemah

Sisa-sisa rudal Iran yang dicegat di atas Qatar, terlihat tergeletak di trotoar dekat pagar, pada tanggal 23 Juni 2025 [DaunNews]
Sisa-sisa rudal Iran yang dicegat di atas Qatar, terlihat tergeletak di trotoar dekat pagar, pada tanggal 23 Juni 2025 [DaunNews]

Daun News — Dalam perkembangan terbaru konflik Timur Tengah, Iran meluncurkan 19 rudal ke Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar, Senin tengah malam (24/6/2025), sebagai respons atas serangan udara Amerika Serikat terhadap tiga fasilitas nuklir utama Iran. Pangkalan Al Udeid sendiri dikenal sebagai markas militer terbesar milik Amerika Serikat di kawasan tersebut, sekaligus rumah bagi Pusat Operasi Udara Gabungan dan Sayap Ekspedisi Udara ke-379.

Presiden AS saat ini, Donald Trump, segera menanggapi serangan tersebut. Dalam pernyataan resminya yang dikutip dari Associated Press, Trump menyebut aksi Iran sebagai "sangat lemah" dan menegaskan bahwa tidak ada korban jiwa yang jatuh dalam serangan rudal tersebut.

Serangan Rudal Iran ke Pangkalan AS

Mayor Jenderal Shayeq Al Hajri dari militer Qatar mengonfirmasi bahwa 19 rudal telah ditembakkan oleh Iran, namun sebagian besar berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Qatar dan pasukan AS.

Trump memberikan angka berbeda: dari 14 rudal yang diklaim Iran luncurkan, 13 berhasil dijatuhkan, dan satu sengaja dibiarkan lolos karena dianggap tidak menimbulkan bahaya.

Iran menegaskan bahwa jumlah rudal tersebut setara dengan bom yang dijatuhkan Amerika pada tiga situs nuklir: Fordow, Natanz, dan Isfahan, dalam serangan udara pada Minggu dini hari waktu Indonesia barat.

Alasan Iran Menyerang

Menurut sumber dari Kementerian Pertahanan Iran, aksi militer itu merupakan "respon proporsional dan terukur" terhadap keterlibatan AS dalam agresi Israel terhadap Iran yang dimulai sejak 13 Juni. Iran menyatakan bahwa Pangkalan Udara Al Udeid dipilih sebagai target karena terletak jauh dari kawasan sipil.

Namun demikian, Qatar mengecam keras tindakan tersebut, menyebutnya sebagai pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan dan hukum internasional.

Gencatan Senjata Iran-Israel

Meski ketegangan terus memuncak, Presiden Trump mengklaim telah tercapai kesepakatan gencatan senjata total antara Iran dan Israel. Dalam unggahan di Truth Social, Trump menyebut bahwa gencatan senjata bertahap akan dimulai tengah malam waktu AS bagian timur.

"Kedua negara diberikan waktu enam jam untuk menyelesaikan misi akhir mereka sebelum gencatan dimulai sepenuhnya," tulis Trump.

Belum ada tanggapan resmi dari pihak Israel maupun Iran mengenai pernyataan Trump ini. Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan militer Israel menolak berkomentar. Misi Iran di PBB juga tidak memberikan respons.

Dampak dan Tanggapan Internasional

Serangan terhadap pangkalan AS di Qatar telah memicu kecemasan di kalangan negara-negara Teluk dan para sekutu NATO. Meski rudal-rudal Iran diklaim tidak menimbulkan korban, tindakan tersebut menciptakan ketidakstabilan baru di kawasan yang selama ini sudah rentan konflik.

Beberapa pengamat menyebut bahwa meskipun Iran terlihat ingin membatasi eskalasi, serangan ini tetap merupakan tindakan berisiko tinggi yang bisa memicu reaksi lanjutan dari AS atau Israel.

Situasi di Lapangan dan Kemungkinan Eskalasi

Belum diketahui secara pasti apakah satu rudal yang lolos tersebut menyebabkan kerusakan fisik signifikan di pangkalan. Namun, intelijen AS dan mitra koalisinya telah meningkatkan status kewaspadaan di seluruh pangkalan militer di kawasan.

Pasukan keamanan Qatar juga dikerahkan untuk mengamankan area sekitar pangkalan dan melakukan penyisiran lanjutan.

Analisis dan Prospek Ke Depan

Banyak analis percaya bahwa walaupun Iran ingin menunjukkan kekuatan, negara tersebut juga tidak ingin terlibat dalam konflik langsung jangka panjang dengan Amerika.

Langkah menyerang Al Udeid dengan proporsi "setara" dan menghindari kawasan berpenduduk bisa dibaca sebagai sinyal bahwa Iran masih terbuka pada solusi diplomatik.

Sebaliknya, Presiden Trump menggunakan momentum ini untuk menegaskan dominasi AS di kawasan. Dengan menyebut serangan Iran "lemah", Trump ingin menunjukkan kekuatan militer AS dan kapasitas pertahanan canggihnya.

Masa Depan Gencatan Senjata dan Diplomasi Regional

Gencatan senjata yang diumumkan Trump bisa menjadi titik awal deeskalasi. Namun, tanpa komitmen langsung dari kedua pihak yang bertikai, gencatan ini masih tergolong rapuh.

Diplomasi internasional, terutama dari negara-negara seperti Rusia, Tiongkok, dan Uni Eropa, sangat diharapkan dapat memfasilitasi dialog lanjutan.

Kesimpulan

Serangan rudal Iran terhadap Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar menandai eskalasi besar dalam konflik Iran-AS yang melibatkan Israel. Meskipun serangan itu dinyatakan lemah oleh Presiden Trump, dampak geopolitik dan simboliknya tetap besar.

Apakah ini langkah terakhir dari Iran atau awal dari konflik yang lebih luas, masih harus dilihat dalam hari-hari mendatang.


Ditulis oleh Tim Redaksi
© 2025 DaunNews - Menyajikan Fakta, Bukan Sekadar Berita

Posting Komentar

0 Komentar